Wednesday 1 October 2014

Direktur Utama (Plt) Pertamina yang Baru Kurang Meyakinkan

Mohamad Husein
Setelah sempat vakum beberapa lama, akhirnya Pertamina ada direktur baru sepeninggalan Karen Agustiawan. Sebelumnya, Karen mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama (Dirut) Pertamina dengan alasan ingin mengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Meskipun banyak suara yang bilang bahwa sebenarnya beliau mundur karena sudah tidak tahan lagi dengan mafia migas yang ada di tubuh Pertamina.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  telah menggelar pertemuan dengan jajaran direksi PT Pertamina dalam pembahasan penyampaian pengunduran diri Karen secara resmi per tanggal 1 Oktober 2014.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir menyampaikan bahwa dari hasil pertemuan tersebut, Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husein ditunjuk oleh Dewan Komisaris sebagai pelaksana tugas (Plt) direktur utama Pertamina.

"RUPS belum memutuskan dirut secara definitif, dekom menunjuk plt, bapak Muhamad Husein, selain direktur hulu, beliau juga menjadi plt dirut pertamina sampai ditetapkan dirut definitif, suratnya sudah ditembuskan," ujar Ali.

Namun perlu dicatat bahwa dewan komisaris Pertamina masih belum memutuskan soal pemilihan direktur utama Pertamina secara definitif. Muhammad Husen juga masih menjabat sebagai Direktur Hulu.

"Mengenai pejabat definitif kewenangan Menteri BUMN sebagai pemegang saham, direktur pejabat dirut hulu tetap, dan memiliki kewenangan penuh. Masa tugas plt sampai dengan ditetapkan yang definitif oleh pemegang saham, semua keputusan ada di pemegang saham ," paparnya.

Dewan Komisaris Pertamina, Bambang PS Brodjonegoro memberitahukan alasan penunjukan Husein dan bahwa  Dekom sudah melihat semua kandidat Dirut (Plt) sebelum menetapkan. "Dia (Husein) paling senior. Kemudian, Pertamina itu yang penting adala Hulu. Yang profit terbesar dari Hulu," ujarnya.

Dengan ditunjuknya Husein sebagai Plt Dirut Pertamina, Bambang mengharapkan agar ke depannya Pertamina akan memberikan perhatian lebih di sektor hulu, salah satunya soal menaikkan lifting (produksi).

"Jadi intinya karena senioritas dan portofolio, dia (Husein) jadi Plt sampai ditetapkannya Dirut baru yang definitif," ucapnya.


Cukup mengecewakan alasan penunjukan Dirut Plt Pertamina yang baru. Masa cuma berdasarkan senioritas dan bukan prestasi? Seharusnya dirembukkan juga dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengetahui rekam jejaknya apakah bersih dari korupsi atau tidak. Karena seperti yang kita tahu sektor energi sangat rentan korupsi karena strategis. Rumornya saja perihal mundurnya Karen karena tekanan mafia. Yah kita harap saja deh direktur yang baru ini bisa mengsinergikan kerja Pertamina.

No comments:

Post a Comment