Mohamad Husein |
Setelah sempat vakum beberapa lama, akhirnya Pertamina ada
direktur baru sepeninggalan Karen Agustiawan. Sebelumnya, Karen mengundurkan
diri dari jabatan Direktur Utama (Dirut) Pertamina dengan alasan ingin mengajar
di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Meskipun banyak suara yang bilang
bahwa sebenarnya beliau mundur karena sudah tidak tahan lagi dengan mafia migas
yang ada di tubuh Pertamina.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menggelar pertemuan dengan jajaran
direksi PT Pertamina dalam pembahasan penyampaian pengunduran diri Karen secara
resmi per tanggal 1 Oktober 2014.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali
Mundakir menyampaikan bahwa dari hasil pertemuan tersebut, Direktur Hulu
Pertamina Muhammad Husein ditunjuk oleh Dewan Komisaris sebagai pelaksana tugas
(Plt) direktur utama Pertamina.
"RUPS belum memutuskan dirut secara definitif, dekom
menunjuk plt, bapak Muhamad Husein, selain direktur hulu, beliau juga menjadi
plt dirut pertamina sampai ditetapkan dirut definitif, suratnya sudah
ditembuskan," ujar Ali.
Namun perlu dicatat bahwa dewan komisaris Pertamina masih
belum memutuskan soal pemilihan direktur utama Pertamina secara definitif. Muhammad
Husen juga masih menjabat sebagai Direktur Hulu.
"Mengenai pejabat definitif kewenangan Menteri BUMN
sebagai pemegang saham, direktur pejabat dirut hulu tetap, dan memiliki
kewenangan penuh. Masa tugas plt sampai dengan ditetapkan yang definitif oleh
pemegang saham, semua keputusan ada di pemegang saham ," paparnya.
Dewan Komisaris Pertamina, Bambang PS Brodjonegoro
memberitahukan alasan penunjukan Husein dan bahwa Dekom sudah melihat semua kandidat Dirut (Plt)
sebelum menetapkan. "Dia (Husein) paling senior. Kemudian, Pertamina itu
yang penting adala Hulu. Yang profit terbesar dari Hulu," ujarnya.
Dengan ditunjuknya Husein sebagai Plt Dirut Pertamina,
Bambang mengharapkan agar ke depannya Pertamina akan memberikan perhatian lebih
di sektor hulu, salah satunya soal menaikkan lifting (produksi).
"Jadi intinya karena senioritas dan portofolio, dia
(Husein) jadi Plt sampai ditetapkannya Dirut baru yang definitif," ucapnya.
Cukup mengecewakan alasan penunjukan Dirut Plt Pertamina
yang baru. Masa cuma berdasarkan senioritas dan bukan prestasi? Seharusnya dirembukkan
juga dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengetahui rekam jejaknya
apakah bersih dari korupsi atau tidak. Karena seperti yang kita tahu sektor energi
sangat rentan korupsi karena strategis. Rumornya saja perihal mundurnya Karen
karena tekanan mafia. Yah kita harap saja deh direktur yang baru ini bisa
mengsinergikan kerja Pertamina.
No comments:
Post a Comment