Sudirman Said |
Belum lama pemerintah mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak
(BBM), kini pemerintah akan membuat kebijakan baru lagi terkait subsidi BBM!
Disinyalir bahwa pada hari Selasa (30/12/2014) besok, pemerintah akan
mengumumkan kebijakan baru tersebut. Salah satu pilihan yang dipertimbangkan
adalah menghapus subsidi untuk BBM jenis RON 88 alias Premium.
"Salah satu opsinya adalah Premium dilepaskan saja
subsidinya, sehingga harga keekonomian yang berlaku," tutur Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Sudirman menjelaskan bahwa momentum turunnya harga minyak
dunia saat ini dianggap tepat untuk menghapuskan subsidi Premium. Dengan
turunnya harga minyak mentah dunia, harga keekonomian Premium sekarang lebih
rendah daripada yang ditetapkan pemerintah pada November lalu, yakni Rp
8.500/liter.
"Harga keekonomian Premium saat ini lebih rendah daripada
harga premium subsidi Rp 8.500 per liter. Jadi sekarang pemerintah untung
sedikit," tandasnya.
Dengan dihapusnya subsidi untuk Premium, maka nantinya tidak
akan lagi ada kehebohan setiap tahun ketika pemerintah harus menyesuaikan harga
BBM. Pemerintah hanya akan memberi subsidi kepada BBM diesel (Solar).
"Jadi mumpung harga minyaknya begitu rendah, sudah saja
lepaskan subsidinya sehingga harga keekonomian berlaku. Kemudian subsidi
diberikan kepada Solar saja. Dengan begitu kehebohan tiap tahun pemerintah
menyesuaikan harga bisa dikurangi. Kita hanya mengurus 1 barang subsidi," tambah
Sudirman.
Sudirman juga mengatakan, "Kalau nanti Premium dilepas
ke harga keekonomian, maka penyelundupan BBM bersubsidi tidak ada."
Selain itu, anggaran subsidi BBM bisa dihemat. Penghematan
subsidi bisa dialihkan ke sektor-sektor yang lebih produktif seperti
pembangunan infrastruktur. Penghematan yang bisa dilakukan mencapai 120 triliun
rupiah per tahunnya.
"Tugas pemerintah selanjutnya adalah memberikan
fasilitas berupa pembangunan infrastruktur, irigasi, nelayan, dan petani.
Masyarakat yang mampu didorong terus untuk terbiasa menggendong beban yang
sesungguhnya," pungkas Sudirman.
Memang jelas banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari
dicabutnya subsidi BBM secara keseluruhan. Namun apakah pemerintah sudah
memperhitungkan benar kerugian-kerugiannya? Seperti naiknya harga berbagai
macam kebutuhan pokok dan lain sebagainya. Sepertinya ini karena pemotongan
subsidi BBM kemarin sepertinya adem-adem saja makanya pemerintah lanjut dengan
menghapus subsidi secara keseluruhan. Pinter juga nih pemerintah, tes ombak
dulu awalnya.
Ya tapi apapun itu keputusan akhirnya, semoga rakyat bisa
mengikuti dan mendukung. Kawal saja alokasi-alokasi dana yang dijanjikan oleh
pemerintah tersebut.