Blok Mentawai |
Potensi minyak dan gas bumi untuk blok Bengkulu
I Mentawai di lepas pantai Bengkulu terus dieskplor. Para ahli mengestimasi
bahwa, potensi blok yang dikelola oleh perusahaan asal Perancis, Total E&P
Indonesie Mentawai B.V, itu akan diketahui dalam dua pekan ke depan.
“Kami sudah melakukan pengeboran sejak minggu
kedua bulan Juli lalu. Saat ini kedalaman sumur rendang 1X tersebut baru
sedalam 1.300 meter dan itu akan dibor lagi hingga 500 sampai 600 meter,” ujar
President and General Manager Total E&P Indonesia Mentawai Hardy Pramono
"Eksplorasi pada sumur rendang-1 pada blok
mentawai ini akan kami teliti dahulu hasilnya, jika dinilai baik maka akan kami
lanjutkan eksplorasi tahap 2 hingga 4 untuk mengukur luasan dan estimasi
cadangan yang terkandung dalam kawasan eksplorasi. Dari hasil eksplorasi kita
di seluruh belahan dunia, peluangnya itu 10 sampai 15 persen saja yang
berhasil. Begitu juga untuk eksplorasi yang kita lakukan saat ini, namun
peluangnya tetap ada,” tambahnya.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah juga
mengharapkan agar usaha yang telah dilakukan oleh Total akan berhasil. Selain
bisa memberi manfaat untuk Bengkulu, juga mengingat biaya operasional yang
telah dikeluarkan oleh Total cukup besar.
“Biayanya yang mereka keluarkan untuk
eksplorasi ini satu harinya menghabiskan Rp1 miliar. Dana itu murni dari
mereka. Bukan main dana tersebut, sementara eksplorasi ini belum tentu
membuahkan hasil," imbuh Junaidi.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Johanes
Widjonarko mengatakan bahwa eksplorasi laut dalam di Samudra Hindia merupakan
yang kedua dilakukan setelah eksplorasi di Selat Makasar.
"Untuk eksplorasi ini, kita lihat resikonya sangat tinggi, apalagi wilayah yang dibor sangat rawan terhadap bencana alam gempa bawah laut. Tapi kita yakin dengan kemampuan Total E&P yang memiliki standarisasi keamanan tinggi, semuanya bisa diatasi," tutur Widjonarko.
"Untuk eksplorasi ini, kita lihat resikonya sangat tinggi, apalagi wilayah yang dibor sangat rawan terhadap bencana alam gempa bawah laut. Tapi kita yakin dengan kemampuan Total E&P yang memiliki standarisasi keamanan tinggi, semuanya bisa diatasi," tutur Widjonarko.
Apabila hasil eksplorasi ini berhasil menemukan
kandungan minyak atau gas, berarti akan menjadi pionir membuka
kawasan atau ladang minyak dan gas baru di wilayah dengan risiko bencana
tinggi. Secara ekonomis, upaya menemukan cadangan minyak dan gas di kawasan
baru akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi negara secara makro.
Apabila kandungan yang ditemukan adalah minyak,
maka bisa dilakukan eksploitasi dalam waktu tiga tahun ke depan. Namun apabila
kandungan yang ditemukan adalah gas alam, maka waktu rencana eksploitasi akan relatif
lebih lama, bisa saja lima ataupun enam tahun ke depan.