Dwi Soetjipto |
Akhirnya ada juga kejelasan akan posisi Direktur Utama (Dirut) PT
Pertamina (Persero). Dwi Soetjipto telah resmi diangkat menjadi Dirut Pertamina.
Sebelumnya Dwi pernah menjabat sebagai Dirut PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Dwi
juga sudah punya rencana kerja ke depan yang menjadi PR Pertamina.
Pertama, Dwi bercita-cita untuk menjadikan Pertamina berkontribusi
dalam upaya kemandirian ekonomi. Untuk itu,
bisnis Pertamina harus punya nilai tambah (added value).
"Ke depan harus memikirkan added value dibangun Pertamina dalam
negeri," ujar Dwi.
Kedua, adalah peningkatan produktivitas dan efisiensi. Hal ini harus
diterapkan Pertamina dalam setiap bidang.
"Produktivitas dan efisiensi dalam bisnis. Produktivitas itu dalam
kilang pengeboran, itu harapannya. Kita bisa meningkatkan kinerja Pertamina
agar bisa bersaing dalam kancah global ini. Yang punya daya saing, dia
memenangkan jangka panjang, kuncinya efisiensi dan produktivitas,"
jelasnya.
Ketiga yaitu transparansi dalam proses bisnis di Pertamina.
"Seluruh pihak berkepentingan terhadap masalah pengelolaan energi. Kita
junjung tinggi aspek tadi, efisiensi dan produktivitas," ujarnya.
"Saya rasa itu yang Bu Menteri BUMN (Rini Soemarno) sampaikan,
salah satu yang kita review ke depan adalah Petral," pungkasnya.
Pertamina akan melihat bagaimana Petral menjalankan fungsinya. Pilihan
yang tersedia adalah memperbaiki atau mengubah secara keseluruhan.
Berikutnya adalah Blok Mahakam yang selama ini dikelola oleh perusahaan
asal Prancis, Total E&P Indonesie, yang akan habis masa kontraknya pada
2017. PT Pertamina (Persero) disebut-sebut akan mengelola blok di Kalimantan
Timur ini.
Jajaran manajemen Pertamina sebelumnya sudah melakukan studi dan
menghasilkan sejumlah opsi. Salah satunya yaitu supaya Pertamina akan menjadi
pengelola Blok Mahakam.
Selain itu, Dwi juga berencana untuk revitalisasi kilang. Apabila tidak
ada peremajaan atau pembangunan kilang baru, Dwi khawatir Indonesia mengalami
krisis energi. "Revitalisasi dan membangun kilang baru sangat penting.
Jadi kita tidak terlalu dipepet posisi krisis," tegasnya.
"Kalau bisa Pertamina bisa berinvestasi sendiri, ya dilakukan.
Kalau tidak, kita harus menggandeng mitra strategis," jelasnya.
Selanjutnya yakni penambahan direksi. Empat direksi Pertamina tersebut
akan melakukan kajian, dan sepertinya memang butuh tambahan direksi lagi.
Meski ada tambahan, namun Dwi menegaskan bahwa jajaran direksi
Pertamina tidak akan mencapai 9 orang. Dia memperkirakan ada tambahan 3 orang
lagi, sehingga nantinya direksi Pertamina akan menjadi 7 orang.
Bagus benar program-program dan rencana yang dimiliki oleh Dirut
Pertamina baru ini. Semoga saja memang amanah. Yang terpenting adalah
transparansi dalam tubuh Pertamina karena saat ini sarat dengan mafia dan
korupsi. Yang penting juga adalah terkait nasib Blok Mahakam karena blok
tersebut adalah blok yang sangat strategis. Sebaiknya menggandeng Total sebagai
perusahaan yang sudah lebih berpengalaman.
No comments:
Post a Comment