Sunday 6 July 2014

Pertamina Indonesia Akan Menjadi Raksasa Minyak Dunia

Pertamina Indonesia
Selayaknya politisi yang sedang menggadang-gadang program untuk menarik pemilih, energi menjadi salah satu isu yang tidak luput dari kampanye Jokowi. Salah satu program utama Jokowi di bidang energi adalah akan membesarkan Pertamina.

Jokowi menyayangkan produktivitas Pertamina yang saat ini hanya mampu menguasai 21% produksi minyak dalam negeri, sedangkan sisanya dikuasai asing. Jokowi membandingkan dengan raksasa minyak negeri tetangga, Petronas, yang mampu menguasai produksi minyak dalam negeri hingga 60%. "Dari produksi minyak Indonesia per hari 850.000 barel, hanya 20% yang diproduksi Pertamina. Kalau Petronasi itu bisa produksi hingga mencapai 60%. Pendapatan Petronas saat ini Rp 200 triliun/tahun, Pertamina hanya Rp 20-25 triliun/tahun,"  ucap Tim Sukses Jokowi-JK, Darmawan Prasojo.

Beberapa target Jokowi-JK terhadap Pertamina:
·     -  Berkontribusi terhadap produksi minyak dalam negeri lebih dari 50% dalam waktu 5 tahun
·    -   Pertamina menjadi perusahaan energi internasional
·     -  Kebanggaan seluruh bangsa Indonesia

Sangat baik bukan cita-cita tersebut? Pertamina akan bisa bersaing secara global!

Sepertinya Jokowi-JK cukup serius dengan program tersebut karena mereka sudah memikirkan cara untuk mewujudkan angan-angan tersebut. Salah satu caranya yaitu dengan memulangkan ahli-ahli perminyakan Indonesia yang sedang bekerja di Petronas. "Momentum Pertamina menjadi perusahaan minyak besar sekelas internasional itu ada, tetapi dukungan pemerintahnya yang belum ada. Petronas saat ini memang sukses karena ada 400 orang penting di Petronas itu orang Indonesia. Kita suruh pulang mereka dan kita serahkan mengelola Pertamina," kata Darmawan.

Selain itu, tentu saja pemerintah akan membantu dengan insentif-insentif dan tidak kalah pentingnya yaitu modal. "Kita serta modalnya kita tambah dan kita yakin Pertamina akan menjadi perusahaan internasional serta menjadi tuan rumah di negera sendiri," tambahnya.

Di debat calon presiden – calon wakil presiden kemarin yang bertemakan ketahanan energi, Jokowi memaparkan bahwa Pertamina juga perlu membuka pasar bagi biofuel sebagai energi terbarukan. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak lahan marginal yang bisa dimanfaatkan untuk cantel dan sorgum yang kemudian diolah menjadi biofuel.


Alangkah bagusnya rencana Jokowi tersebut apabila benar dijalankan! Tentunya selain memulangkan para ahli Indonesia yang di luar negeri, Pertamina harus terbuka juga untuk belajar dari kemampuan dan teknologi yang dimiliki perusahaan asing di sini. Dengan transfer kemampuan dan teknologi tersebut, niscaya Pertamina akan bisa berdikari ke depannya.

1 comment:

  1. Kalau ini bukan sekedar janji politikus yang lagi nyari jabatan sih bakal bagus banget nih. Setuju, Pertamina kudu belajar juga dari yang udah berpengalaman, kan pasti selalu ada lessons learned.

    ReplyDelete