Monday 14 July 2014

10 Tantangan bagi Presiden Indonesia Terpilih Baru Joko “Jokowi” Widodo

Jokowi Presiden RI
Walaupun belum resmi, namun sudah hampir dapat dipastikan bahwa pemenang pemilihan presiden (pilpres) kali ini adalah pasangan nomor urut dua Jokowi – Jusuf Kalla (JK). Menurut berbagai lembaga survey yang kredibel, pasangan Jokowi – JK menang dengan selisih hingga 5% yang berarti kurang lebih 9 juta suara. Meskipun ada klaim sepihak oleh pasangan Prabowo – Hatta melalui berbagai lembaga surveynya yang tidak kredibel, hal ini bisa kita abaikan saja hingga Prabowo bisa legowo dengan sendirinya.

Namun menjadi presiden Indonesia tidaklah mudah dan justru ada segunung pe-er yang harus dikerjakan. Berikut adalah tantangan-tantangan bagi Jokowi semasa kepemimpinannya:
1.     Menghapus korupsi.
Penyakit yang sudah sampai dianggap sebagai budaya Indonesia ini harus dihapuskan dari bumi Indonesia. Jokowi memang sudah pernah menyampaikan bahwa dia akan memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Untuk mewujudkan ini, jajaran polisi dan perangkat hukum harus disapu bersih dulu. Indonesia tidak boleh lagi memberikan toleransi kepada pada koruptor.
2.     Reformasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Seperti yang telah kita ketahui, DPR sangatlah boros dan memakan banyak APBN. Selain korup, DPR sangatlah tidak efektif dan tidak transparan. Memang sebagai eksekutif, Jokowi tidak bisa mengubah legislative, namun Jokowi bisa menginisiasi hal tersebut.
3.     Reformasi hukum.
Banyak sekali hukum yang tumpang tindih di Indonesia. Jokowi harus meninjau hal tersebut dan menginisiasikan amandemen maupun penghapusan peraturan-peraturan yang tidak pada tempatnya.
4.     Memperbanyak investasi asing.
Dengan memperbanyak investasi asing, otomatis akan menumbuhkan perekonomian Indonesia.
5.     Reformasi di bidang migas.
Energi dan migas adalah salah satu sektor terpenting, namun sayangnya banyak koruptor dan birokrasi yang tidak efisien yang bersarang di bidang ini. Para investor juga seharusnya diberikan kepastian kapan kontrak akan berakhir, dan masih banyak lagi permasalahan lainnya. Contohnya saja Blok Mahakam yang kontraknya akan berakhir pada tahun 2017, namun hingga kini pemerintah belum memberikan kepastian apakah kontrak dengan Total dan Inpex akan dilanjutkan atau tidak.
6.     Pembangunan infrastruktur.
Infrastruktur di Indonesia masih belum merata dan belum maju. Apabila infrastruktur baik di darat maupun laut dikembangkan dengan baik, maka efisiensi akan bisa terwujud dan otomatis lebih meningkatkan perekonomian.
7.     Melindungi lingkungan hidup.
Indonesia adalah salah satu jantung dunia karena sebagian besar hutan hujan tropis berada di negara kita, juga terumbu karang yang sangat besar jumlahnya. Indonesia mempunyai tanggung jawab bukan hanya terhadap negeri sendiri namun juga pada dunia. Namun banyak terumbu karang dihancurkan dan hutan dibakar karena perkebunan kelapa sawit. Pemerintahan yang baru harus menindak tegas penghancuran lingkungan tersebut.
8.     Ketahanan pangan.
Swasembada pangan memang sudah diakui oleh Jokowi bahwa ini akan menjadi salah satu program utamanya. Dengan adanya swasembada pangan otomatis rakyat akan makin sejahtera lahir dan batin.
9.     Meningkatkan turisme.
Keindahan alam Indonesia seharusnya bisa menjadi salah satu sumber pendapatan Indonesia yang terbesar apabila dikelola dengan baik. Turisme Indonesia hancur karena birokrasi yang buruk, sistem yang korup serta kurang terkelolanya taman nasional di Indonesia.
10. Melindungi buruh migran.
TKI adalah penyumbang devisa negara terbesar, namun tidak ada perlindungan hukum yang memadai bagi mereka. Sampai ke negeri sendiri pun mereka seringkali mendapat perlakuan yang tidak adil seperti diperas di bandara. Harus ada hukum yang lebih memberikan perlindungan bagi para buruh migran Indonesia.

Demikian sedikit dari sekelumit pe-er yang menanti presiden baru kita, Jokowi. Semoga Jokowi-JK bisa amanah dan menjalankan tugasnya dengan baik. Dan tentu saja semoga keadaan aman hingga pengumuman real count pada tanggal 22 Juli 2014 nanti. Mari kita kawal suara agar kubu Prabowo tidak melakukan kecurangan-kecurangan!


No comments:

Post a Comment