Dewi Yasin Limpo |
Akhirnya ada juga komentar waras yang keluar dari mulut
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). DPR Komisi VII menilai PT Pertamina
(persero) belum mampu mengelola Blok Mahakam 100 persen. Maka untuk itu
Pertamina perlu menggandeng operator terdahulu yakni Total E&P Indonesie.
Anggota Komisi VII DPR RI Dewi Yasin Limpo bilang bahwa
Total E&P Indonesie sudah memiliki kemampuan teknologi yang canggih dalam
melakukan lifting migas di Blok Mahakam. Alasannya juga bukan hanya itu
perusahaan migas asal Prancis itu juga sudah berpengalaman lebih dari 50 tahun
menggarap Blok yang ada di Kalimantan Timur itu.
Dewi menilai bahwa sebaiknya Pertamina bekerja sama dengan
operator lama.
Seperti yang sudah diketahui bahwa selain Total E&P
Indonesia, juga ada pihak lain yang mengelola Blok Mahakam yaitu perusahaan
asal Jepang Inpex. Namun Dewi menilai Inpex tidak perlu diajak oleh Pertamina.
Sederhana saja alasanya yaitu karena Inpex bukan operator.
Lebih jauh lagi Dewi menjelaskan alasan Pertamina harus
menggandeng Total kembali dalam pengoperasian Blok Mahakam, karena kemampuannya
selama ini. Meskipun demikian, Dewi menegaskan bahwa dia sama sekali tidak
meremehkan kemampuan Pertamina.
"Tidak berarti kita meragukan kemampuan Pertamina,
tetapi Pertamina perlu mempelajari kultur perusahaan minyak modern," jelas
Dewi.
Selain itu Dewi juga berpesan dengan bijaknya bahwa
Pertamina tidak akan kehilangan harga dirinya bekerja sama dengan Total E&P
Indonesie. Justru dengan bekerjasama, Dewi merasa Pertamina akan bisa semakin
maju.
"Pertamina jangan tersinggung jika belum mampu bekerja
sendirian. Mari kita dorong agar Pertamina makin maju," tegas Dewi.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, PT Pertamina
(persero) sudah menyerahkan proposal kepada pemerintah melalui Kementerian ESDM
terkait pengoperasian Blok Mahakam. Namun hingga saat ini Menteri ESDM Sudirman
Said masih belum juga memutuskan kapan akan diberikan Blok Mahakam kepada
Pertamina.
Jelas semua alasan yang dikemukakan oleh Dewi sangat masuk
di akal dan berdasarkan alasan yang jelas yang tidak mengada-ada. Ada baiknya
pemerintah mendengarkan pendapat yang sangat masuk di akal tersebut.
No comments:
Post a Comment