Wednesday 11 February 2015

Pertamina Gandeng Perusahaan Asal Perancis

Pertamina
Ada angin sejuk yang datang dari dunia energi Indonesia! PT Pertamina (Persero) dan Akuo Energy, perusahaan asal Perancis, menandatangani kesepakatan kerja sama untuk pengembangan energi baru dan terbarukan untuk ketenagalistrikan di wilayah Indonesia.

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani dan CEO Akuo Energy Eric Scotto hari ini.

Kerja sama akan difokuskan pada pengembangan energi angin, energi surya (Solar PV), dan Ocean Thermal Energy Convertion (OTEC).

Direktur Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik telah memicu pertumbuhan permintaan listrik rata-rata sekitar 8,5 persen per tahun sejak 2011.

Pemerintah sudah menargetkan bahwa pada tahun 2025 kontribusi energi baru dan terbarukan mencapai 23 persen terhadap bauran energi nasional.

Kedua pihak akan melakukan identifikasi lokasi-lokasi yang sesuai dengan ketiga jenis EBT yang akan dikerjasamakan. Pasalnya, pemerintah memiliki perhatian lebih terhadap daerah-daerah terpencil yang listriknya masih bergantung pada diesel.

Pada tahap awal, Pertamina dan Akuo Energy akan menetapkan tiga pulau untuk lokasi pembangkit listrik dengan mempertimbangkan luasan pulau, populasi penduduk, dan kebutuhan listriknya. Konstruksi pembangkit listrik pertama diharapkan berupa Solar PV dengan kapasitas lima megawatt (MW) pada 2016.

Pada tahun berikutnya, Pertamina dan Akuo Energy akan mulai membangun tambahan pembangkit listrik berbasis Solar PV berkapasitas lima MW dan juga pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 60 MW.

Yenni mengungkapkan pada 2018 kedua perusahaan menargetkan untuk dapat mulai membangun pembangkit listrik berbasis EBT dengan skala lebih besar sehingga kombinasi pembangkitan listrik berbasis Wind, Solar PV, dan OTEC nantinya memiliki kapasitas total sebesar 560 MW.

Akuo Energy merupakan independent power producer yang berbasis energi terbarukan yang berbasis di Paris, Perancis. Perusahaan ini telah berinvestasi untuk pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dengan total kapasitas sebesar 600 MW.

Akuo Energy memiliki unit-unit bisnis yang tersebar di delapan negara lain, yaitu Uruguay, Kroasia, Polandia, Turki, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Luxembourg, dan Indonesia. Perusahaan ini juga menargetkan untuk memiliki kapasitas pembangkitan listrik berbasis energi baru dan terbarukan 3.000 MW dalam lima tahun ke depan.

Nah begitu dong! Tidak perlu lah sentimen romantisme nasionalisme tidak jelas yang justru akan menghambat majunya kita sebagai suatu bangsa. Sudah tepat langkah Pertamina yang ini untuk bekerjasama dengan perusahaan luar yang lebih kompeten. Pertamina akan bisa mengambil ilmu, skill, dan teknologinya.


Sebenarnya logika yang sama bisa diterapkan juga di Blok Mahakam. Memang kita sudah sepantasnya dukung Pertamina untuk menjadi mandiri. Namun apabila kita realistis, saat tersebut belumlah tiba. Pertamina harusnya menggandeng Total E&P sambil pelan-pelan mengambil alih blok tersebut. Sesudah Pertamina mengambil ilmu, skill, dan teknologinya, barulah lepas mandiri sendiri.

No comments:

Post a Comment