PGN |
Lagi-lagi muncul wacana tidak masuk akal dan terlalu
beresiko. Wacana pembentukan holding BUMN energi muncul di dalam Rapat Dengar
Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR-RI dengan PT Pertamina (Persero).
Pasalnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan masuk ke Pertamina.
"PGN bisa dimasukkan Pertamina, karena sekarang ruang
lingkup kegiatannya antara PGN dan Pertamina sudah sama," ujar Ketua
Komisi VII DPR-RI sekaligus pimpinan rapat, Kardaya Warnika kepada Direktur
Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Pertamina
(Persero) Dwi Soetjipto menjelaskan, dalam membentuk suatu kekuatan baru
bersama PGN, maka dibutuhkan aspek penting, yakni aspek engineering. Sayangnya,
dalam aspek engineering, PT Pertamina (Persero) masih jauh tertinggal.
"Jadi, ada salah satu kekuatan yang mungkin kami banyak
tahu, aspek engineering terus terang kita agak sedikit tertinggal, kita akan
bangun itu," terangnya.
Namun di balik aspek engineering yang masih jauh tertinggal,
pihaknya mempunyai niatan untuk membuat suatu kekuatan baru tersebut bersama
PGN. "Niatan ada, tapi terus terang kita mesti memperhatikan strategi agar
bisa berjalan. Maka, kita akan masukkan beberapa ke sana. Kami, keinginan itu
ada, kita akan lihat situasinya bagaimana," imbuhnya.
Sepertinya saat ini bukanlah saat yang tepat untuk menambah beban Pertamina karena jelas Pertamina sendiri sekarang sedang ketar-ketir. Jangan-jangan nanti PGN nasibnya akan sama seperti Petral. Tidak beres, ujung-ujungnya penuh borok dan korupsi sehingga akhirnya dibubarkan.
No comments:
Post a Comment