Widhyawan Prawiraatmaja |
Ada kritik yang sangat membangun yang ditujukan untuk PT
Pertamina (Persero). Pemerintah berharap agar Pertamina dapat lebih mandiri
untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia.
Kepala Pengendali Kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Widhyawan Prawiraatmaja berpesan agar Pertamina tidak
terus-menerus dimanjakan oleh kebijakan proteksi dari pemerintah bila ingin
menjadi perusahaan kelas dunia pada 2025.
“Sektor hilir rugi, sehingga dibuat bagaimana supaya ada
untung di hilir. Akhirnya, Pertamina diberi ruang fiskal yang cukup agar bisa
membuat kilang dan infrastruktur lain di sektor hilir. Namun, kalau BBM-nya
impor, biayanya bisa 104% dari MOPS,” katanya.
Jika BBM diproduksi
di dalam negeri dari kilang-kilang milik Pertamina, menurutnya, dapat dihasilakan bahan bakar
rata-rata 109% atau lebih tinggi dari Mean of Platts Singapore (MOPS).
“Pemerintah berkomitmen ini tidak boleh rugi, jadi
dirata-rata 109%. Namun, kalau ini kelamaan, ini justru akan membawa masuknya
pesaing bagi Pertamina. Jadi, memang harus diproteksi, tapi jangan terlalu
lama. Pertamina seharusnya sudah cukup dewasa,” tandasnya.
Widhyawan menyatakan juga agar Pertamina menjadi perusahaan
kelas dunia, BUMN tersebut juga dilarang anti pati terhadap kerja sama asing.
Meskipun demikian, dia meminta Pertamina tetap menjadi pemegang saham mayoritas
dengan porsi kepemilikan 51%.
“Kalau mau menjadi
world-class company, harus kerja sama dengan oil majors. Kita ini susah, karena
tidak mau bareng-bareng. Misalnya untuk Blok Mahakam, tidak mungkin diambil
semua. Supaya tidak ada eksodus, maka harus berkolaborasi, agar produksinya
juga tidak anjlok. Pokoknya, pendapatan di sektor hilir, jangan terlalu lama
diproteksi,” tegasnya.
Poin yang disampaikan mengenai harus menggandeng perusahaan
yang sudah lebih maju harus dipertimbangkan dengan baik. Terutama karena Blok
Mahakam selama ini memiliki produktivitas yang tinggi. Apabila tiba-tiba
Pertamina mengelola kesemuanya sendiri, tentu produktivitasnya akan menurun.
Untuk itu sebaiknya Pertamina menggandeng Total E&P
Indonesie dalam mengelola Blok Mahakam. Pertamina akan mendapat ilmu dan
teknologi dari perusahaan sekaliber Total.
No comments:
Post a Comment