Monday 17 November 2014

Ini Dia Kriteria Untuk Jadi Dirut Pertamina

Pertamina
Selepas mundurnya Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama Pertamina, hingga saat ini posisi tersebut masih juga belum diisi penggantinya. Padahal Menteri Energi dan Sumber Daya Alam dan Mineral (ESDM) saja sudah terpilih. Pertamina saat ini hanya dipimpin oleh pelaksana tugas yaitu Muhamad Husen yang sebelumnya merupakan direktur hulu.

Sejumlah masyarakat sipil mendesak Menteri BUMN agar mekanisme dan proses seleksi Direktur Utama Pertamina dilakukan secara transparan. Menteri BUMN diminta untuk menyampaikan kepada publik perihal kriteria-kriteria umum dan khusus untuk posisi Dirut dan Direksi Pertamina.

"Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai bagian dari proses seleksi orang nomer satu di BUMN terbesar di Indonesia itu," tutur Fabby Tumiwa, salah satu masyarakat sipil.

Langkah tersebut bertujuan untuk membuktikan komitmen Pemerintahan Jokowi-JK yang akan transparan dan terbuka dalam mengelola pemerintahannya. Pertamina sebagai BUMN yang strategis dalam penyediaan minyak mentah dan BBM domestik, selain memiliki anggaran belanja dan aset yang besar sangat rentan mengalami intervensi politis dan dijadikan sapi perahan.

"Direktur Utama dan Dewan Direksi Pertamina yang berintegritas, profesional, dan memiliki rekam jejak yang baik merupakan modal awal untuk menghadang masuknya berbagai kepentingan yang ingin mengeksploitasi Pertamina yang merugikan negara dan masyarakat," ujarnya.

Dia mengharapkan agar Pemerintahan Jokowi-JK melakukan terobosan dalam proses rekrutmen Direksi BUMN sehingga reputasi dan kepercayaan kepada BUMN meningkat di mata publik dan masyarakat internasional.

Anggota DPR dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Effendi Simbolon juga menyuarakan bahwa sebelum menentukan Direktur Utama Pertamina, pemerintah harus mengganti Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, supaya tidak memangkas kewenangan Presiden Joko Widodo.

Effendi juga menyentil dengan menyebutkan bahwa Rini mulai menempatkan orangnya di beberapa jajaran BUMN untuk memuluskan langkahnya. "Sebelum presiden kalah, mending segera diganti," tuturnya.

Sedangkan Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika menambahkan bahwa Direktur Utama PT Pertamina harus berasal dari kalangan profesional. Selain itu, sosok yang dipilih haruslah yang memahami benar tentang industri perminyakan. "Terserah mau dari dalam atau luar, yang penting ngerti bisnis migas," ucapnya.

Pendapat lain juga disampaikan oleh Komisaris Pertamina, Roes Aryawijaya yang enggan menanggapi tentang bursa calon Direktur Utama Pertamina. Yang paling penting, menurut dia, sosoknya harus kuat menahan intervensi dari berbagai pihak. "Profesional, independen, dan tak ada afiliasi politik," ungkapnya.

Berdasarkan laporan keuangan dan operasional, Pertamina di semester I-2014 mampu memproduksi sebesar 520.360 barel setara minyak per hari (bopd). Naik 11,9 persen apabila dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.

Pada 2014, Pertamina menargetkan pendapatan senilai USD 79 miliar. Angka pendapatan tersebut lebih tinggi sekitar 6 persen dibandingkan dengan prognosa pendapatan 2013. Selain itu, target laba bersih Pertamina 2014 sebesar USD 3,44 miliar.

Sepertinya yang paling penting juga adalah orang yang bersih dan bebas dari korupsi. Pertamina yang merupakan sarang korupsi sangat membutuhkan orang yang bersih di puncak pimpinan. Kalau bebas dari korupsi, insya Allah Pertamina akan bisa menjadi perusahaan minyak kelas dunia.


No comments:

Post a Comment