Saat
pemerintah dan perusahaan BUMN minyak dan gas bumi PT Pertamina terus berwacana
dan membahas rencana membangun kilang minyak, PT Kreasindo Resources Indonesia bersama
mitranya asal Iran Nakhle Barani Pardis rupanya bergerak lebih cepat. Setelah
menandatangani kesepakatan kerjasama, kedua perusahaan itu segera
merealisasikan rencana pembangungan kilang minyak tersebut.
Seperti yang dilaporkan Presstv, Kepala Serikat
Eksportir Produk Petrokimia, Minyak dan Gas Iran Hassan Khosrojerdi mengatakan,
konsorsium gabungan Indonesia-Iran akan membangun 6 kilang minyak di Indonesia
dengan total kapasitas 300 ribu barel minyak per hari.
Hassan Khosrojerdi mengatakan keenam
kilang minyak tersebut terdiri dari 1 kilang utama yang memiliki kapasitas
produksi 150,000 barel per hari, semenara 5 kilang lainnya memiliki kapasitas
harian antara 30.000-50.000 barel kondensat per hari.
Menurut
Hassan, perusahaan minyak Iran Nakhle Barani Pardis akan menyuplai minyak
mentah ke kilang-kilang minyak tersebut. Menurut laporan Presstv tersebut, Nakhle Barani Pardis telah menyetujui untuk
mendanai 30 persen dari kebutuhan dana pembangunan kilang-kilang tersebut yang
rencananya dibangun di Banten atau wilayah Jawa Barat lainnya.
Kilang-kilang
yang dimiliki Pertamina saat ini hanya bisa menyuplai separuh dari kebutuhan
minyak dalam negeri. Karena itu, pemerintah mendorong Pertamina dan perusahaan
swasta untuk membangun kilang minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Sebelumnya, dikabarkan pembangunan kilang tersebut akan menelan
investasi sebesar US$3 miliar. Rencana Kreasindo bersama mitranya tersebut
tentu patut didukung pemerintah.
Nama PT Kreasindo mungkin belum seterkenal Pertamina atau Medco,
namun petinggi perusahaan ini merupakan orang yang sudah berkecimpung lama di
industri migas. Dia adalah Rudi Radjab, yang sebelumnya menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Elnusa.
Siapa Rudi Radjab? Rudi, pria kelahiran Malang 27 Desember 1948 ini memperoleh
degree di Chemical Engineering di ITB tahun 1974. Dia memulai karirnya
sebagai Asisten Direktur di PT Perkebunan Lidjen Surabaya dari 1970 hingga 1978.
Dia kemudian diangkat sebagai Technical Manager PT Jacolin Fitrab dari 1977
hingga 1979.
Rudi Radjab memiliki pengalaman yang
lama di level puncak manajemen perusahaan minyak dan gas bumi atau yang
terkait. Dari 1980 hingga 1986 dia menjabat sebagai Technical Director PT
Andalas Daya Kwarta di Dumai sebelum diangkat menjadi Direktur Operasional Arga
Nusa tahun 1987-1993. Dari 1993 hingga 1996 dia menjadi Project &
Development Manager Divisi Engineering & Construction PT Elnusa.
In 1996 dia diangkat menjadi President
Direktur PT Elnusa Pertroteknik dan dari 2001 hingga 2007, dia menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Elnusa. Selain itu, Rudy juga memegang posisi sebagai
Presiden Direktur PT Banten Global Development, sebuah perusahaan daerah milik
provinsi Banten. (*)
No comments:
Post a Comment